Monitoring dan Pendampingan Teknis Budidaya Ikan Air Tawar di Kota Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Dorong Inovasi Teknologi Bioflok

Kota Gorontalo – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan efektivitas usaha budidaya ikan air tawar di tengah keterbatasan lahan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (DKP) Gorontalo melalui Tim Teknis Bidang Perikanan Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan melakukan kunjungan lapangan ke dua kelompok pembudidaya ikan di Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Senin (16/6/2025).

Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan monitoring dan pendampingan teknis kepada Kelompok Pembudidaya Karunia yang menggunakan teknologi bioflok dan Kelompok Lele Family yang memanfaatkan sistem budidaya jaring tancap di sempadan Danau Limboto.

Gorontalo memiliki potensi budidaya air tawar mencapai 1.712 hektare yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Namun, terbatasnya lahan di wilayah perkotaan menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, teknologi bioflok menjadi solusi efisien karena hemat air, tenaga, dan waktu, serta mampu meningkatkan hasil panen hingga lima kali lipat dibandingkan metode konvensional.

Kelompok Karunia yang berada di Desa Dembe 1 menjadi contoh sukses penerapan teknologi bioflok. Dengan penyesuaian terhadap kondisi fisik dan kualitas air setempat, kelompok ini mampu menghasilkan lele hingga 30 kg per hari yang dipasok ke Indogrosir. Keberhasilan ini menunjukkan potensi pengembangan usaha yang signifikan.

Sementara itu, Kelompok Lele Family yang didominasi oleh pemuda desa memanfaatkan lahan sempadan Danau Limboto untuk budidaya dengan jaring tancap. Kegiatan ini tidak hanya menjadi usaha sampingan yang menjanjikan, tetapi juga turut meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Namun, kendala berupa banyaknya tumbuhan enceng gondok masih menjadi tantangan karena memerlukan upaya ekstra dalam perawatan lingkungan budidaya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengembangan industri perikanan air tawar yang berkelanjutan di Provinsi Gorontalo. Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Fahrul Amlain, menyampaikan bahwa pendampingan ini adalah bagian dari strategi peningkatan kualitas dan kapasitas produksi perikanan budidaya berbasis teknologi.

“Kami terus mendorong kelompok pembudidaya untuk tidak hanya bertahan, tapi juga berinovasi. Teknologi seperti bioflok adalah solusi cerdas bagi kawasan perkotaan dengan lahan terbatas. Kami harap, kelompok-kelompok ini bisa menjadi pelopor industri perikanan rakyat yang berdaya saing tinggi di masa depan,” ungkap Fahrul Amlain di sela-sela kunjungan lapangan.

DKP Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pelaku usaha perikanan melalui pendekatan teknologi dan pemberdayaan kelompok. Kegiatan ini semakin memperkuat komitmen Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wagub Idah Syahidah Rusli Habibie untuk meningkatkan produktivitas pelaku usaha perikanan melalui program unggulan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top